1 Slide ke-1 (Cover): Asam Amino dan Protein
Materi ini disusun oleh tim Dosen Mata Kuliah Biokimia dari Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya (UNESA) pada tahun 2008.
2 Slide ke-2: Ciri-Ciri Asam Amino
Berdasarkan gambar di slide, struktur dasar asam amino terdiri dari:
- Gugus amina (-NH₂)
- Gugus karboksil (-COOH)
- Atom karbon α (C-α) sebagai pusat
- Atom hidrogen (H)
- Rantai samping (R) yang bervariasi pada setiap asam amino.
Penjelasan dari setiap poin pada slide:
Gugus karboksil dan gugus amino diikat pada atom C yang sama
- Semua asam amino memiliki satu atom karbon α yang berfungsi sebagai pusat pengikatan gugus karboksil (-COOH) dan amina (-NH₂).
- Atom karbon ini juga mengikat satu atom hidrogen dan satu rantai samping (R), yang menentukan jenis asam amino tersebut.
Merupakan atom C asimetrik kecuali Glisin
- Atom karbon asimetrik berarti karbon tersebut mengikat empat gugus berbeda, yang membuatnya menjadi pusat kiral (chiral center), menyebabkan isomerisme optik dalam asam amino.
- Glisin merupakan pengecualian karena rantai sampingnya adalah hidrogen (-H), sehingga karbon α mengikat dua atom hidrogen yang identik, membuatnya tidak asimetrik dan tidak memiliki bentuk enansiomer (L dan D).
Struktur semua asam amino sama kecuali rantai samping
- Bagian utama asam amino (C-α, -NH₂, -COOH, dan H) tetap sama pada semua asam amino.
- Rantai samping (R) inilah yang menentukan sifat kimia dan fungsionalitas setiap asam amino, misalnya: (a) Rantai samping nonpolar: Glisin, Alanin, Leusin (hidrofobik), (b) Rantai samping polar: Serin, Treonin (hidrofilik), dan (c) Rantai samping bermuatan: Asam aspartat (negatif), Lisin (positif)
Kesimpulan dan Relevansi dalam Biokimia
- Struktur dasar ini membuat asam amino dapat bergabung melalui ikatan peptida, membentuk rantai polipeptida dan protein.
- Keberadaan atom karbon kiral (kecuali Glisin) memungkinkan asam amino memiliki stereoisomer, yang dalam sistem biologis hampir selalu berbentuk L-isomer.
- Variasi rantai samping (R) menentukan peran biologis asam amino dalam metabolisme dan fungsi protein.
3 Slide ke-3: Struktur Asam Amino
Struktur Dasar Asam Amino
Pada gambar, struktur umum asam amino terdiri dari:
- Amino Group (Gugus Amina, NH₂/NH₃⁺)
- Carboxyl Group (Gugus Karboksil, -COOH/-COO⁻)
- Hydrogen Atom (Atom Hidrogen, H)
- R-group (Rantai Samping, R-variant)
- Central Carbon (Karbon Alfa, C-α)
Penjelasan Mendalam
Gugus Amina (Amino Group, NH₂/NH₃⁺)
- Terdiri dari atom Nitrogen (N) yang mengikat dua atom Hidrogen (H).
- Pada pH fisiologis (~7,4), gugus ini sering berada dalam bentuk terprotonasi (+NH₃⁺).
- Bersifat basa dan dapat berperan dalam interaksi ionik dalam protein.
Gugus Karboksil (Carboxyl Group, -COOH/-COO⁻)
- Terdiri dari karbon (C) yang terikat pada oksigen (O) dalam bentuk gugus karbonil (C=O) dan gugus hidroksil (-OH).
- Pada pH fisiologis, sering berada dalam bentuk terionisasi (-COO⁻).
- Bersifat asam, memberikan karakteristik polar dan reaktif terhadap pembentukan ikatan peptida.
Atom Hidrogen (H)
- Merupakan komponen tetap yang selalu terikat pada karbon alfa (C-α).
Rantai Samping (R-Group, Variant)
- Bagian paling bervariasi dari asam amino yang menentukan sifat kimia dan biologis dari masing-masing asam amino.
- Jika R = H, maka asam amino tersebut adalah Glisin (Gly), satu-satunya asam amino yang tidak memiliki atom karbon asimetrik.
Karbon Alfa (C-α, Central Carbon)
- Pusat dari struktur asam amino yang menghubungkan semua gugus lainnya.
- Biasanya merupakan pusat kiral, kecuali pada Glisin.
Signifikansi dalam Biokimia
- Struktur ini memungkinkan asam amino bergabung membentuk protein melalui ikatan peptida antara gugus karboksil (-COO⁻) dari satu asam amino dan gugus amina (+NH₃⁺) dari asam amino lainnya.
- Variasi rantai samping (R) menentukan karakteristik protein, seperti hidrofobisitas, polaritas, muatan, dan reaktivitas kimia.
13 Slide ke-13
Peptida → Rantai pendek dari 2 atau lebih asam amino yang dihubungkan oleh ikatan kovalen: Peptida terbentuk melalui reaksi kondensasi, yaitu pelepasan molekul air saat gugus karboksil dari satu asam amino berikatan dengan gugus amino dari asam amino lainnya.
15 Slide ke-15
Ikatan peptida → Ikatan antara gugus karboksil AA pertama dengan gugus amino dari AA lain, menghasilkan dipeptida + H₂O: Ikatan peptida adalah ikatan kovalen amida yang sangat kuat, memberikan stabilitas struktural pada protein.